Minggu, 02 Agustus 2020

Keanekaragaman Hayati

A.    Keanekaragaman Hayati

Keaneragaman Hayati  (Biodiversity) : menyatakan totalitas variasi yang meliputi perbedaan bentuk, penampilan, jumlah dan sifat  yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuhan mahkluk hidup, yaitu pada tingkat genetika, tingkatan spesies, dan tingkatan ekosistem.

 

B.     Tingkat Keanekaragaman Hayati :

1.      Tingkat Gen, dibedakan karena adanya urutan gen yang berbeda dari organisme satu spesies berbeda varietas atau antarvarietas dalam satu spesies

2.      Tingkat Spesies, dibedakan karena adanya jenis gen dan urutannya yang berbeda dari otganisme satu genus atau familia beda spesies.

3.      Tingkat Ekosistem, dibedakan karena perbedaan kemampuan adaptasi organisme satu genus atau satu familia beda spesies terhadap interkasi dengan faktor-faktor fisik pada habitat mahkluk hidup

 

C.  Macam Keanakaragaman

1.    Tingkat Gen

a.    Tumbuhan                                        

(1)Bunga krisan warna-warni Merah, kuning, putih)

(2) Mawar kuning, mawar merah, mawar putih, mawar pink

(3)Apel kuning, hijau, dan merah

b.    Hewan

(1)Anak sapi warna-warni (hitam, coklat, dan belang-belang),

(2)Kambing warna-warni (putih, putih belang hitam sedikit, putih belang hitam banyak)

(3)Ayam warna-warni (coklat, merah, hitam dan blirik)

2.      Tingkat Spesies

a.       Tumbuhan                                    

1)   Pisang Raja,Pisang susu,Pisang  Ambon, Pisang Kepok

2)   Kelapa Gading, Palem, Kelapa Sawit, Lontar

b.       Hewan

1)      15 macam burung Finch

2)      Penyu sisik, Penyu hijau, Penyu Lekang

3.      Tingkat Ekosistem

a.       Aren di pegunungan, Kelapa sawit di dataran rendah,  Lontar di pantai.

 

D.  Keanekaragaman  Hayati Khas Indonesia

Keanekaragaman hayati khas Indonesia dibedakan menjadi 3 daerah biogeografi, yaitu kawasan barat yang biasa disebut paparan Sunda, yang meliputi SumatraJawa, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, memiliki karakteristik yang menyerupai flora dan fauna di Asia.

Daerah keanekaragaman hayati yang kedua adalah Wallace yang meliputi  Selat Makassar, laut antara Kalimantan dan Sulawesi, serta selat Lombok, antara Bali dan Lombok, Daerah ini mempunyai keanekaragaman peralihan antara kawasan barat ke kawasan timur.

Daerah keanekaragaman ketiga adalah kawasan timur yang meliputi Papua dan sekitarnya  yang mahkluk hidupnya memiliki karakteristik menrupai flora dan fauna Australia.

1.      Keanekaragaman Hewan Indonesia Berdasarkan Tingkatannya

Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) adalah:

a.   Mammalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.

b.  Reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling. 

c.  Burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.

d.  Insekta (berbagai macam serangga)

e.  Berbagai macam ikan air  tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam.

 

Hewan-hewan di Indonesia di bagian Tengah (peralihan) :

a.  Mammalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.

b.  Reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan  boa-boa.

c.  Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.

d. Aves (burung), antara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.

 

Berikut adalah macam-macam Fauna  Indoneia di Bagian Timur,:

a.   Mammalia, terdiri atas kangguru, walaby, beruang, nokdiak (landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kangguru pohon dan kelelawar.

b.    Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura

c.    Amfibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air

d.    Burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendra-wasih, kasuari dan namudur

 

Macam-macam keanekaragaman Hayati Fauna Khas Indonesia Berdasarkan Tingkatannya.

a.    Keanekaragaman Hayati tingkat gen yang ditemukan adalah variasi bentuk, warna, dan ukuran  pada :

1)   Bekantan (Nasalis larvatus)hitam, hitam coklat, hitam merah untuk kelompok Mammalia

2)   Jalak Bali  (Leucopsar rothschildi) Putih, Belang Hitam dan Belang Coklat, untuk kelompok Aves

3)   Ikan Arwana sisik kuning, sisik merah,  dan sisik putih, untuk kelompok Pisces

b. Keanekaragaman Hayati tingkat spesies yang ditemukan adalah:

1)      Pada genus Pongo, yaitu  spesies orangutan, yaitu Pongo pygmaeus(orangutan Kalimantan) dan Pongo abelii (orangutan Sumatra), untuk kelompok Mammalia

2)      Pada famili Felidae(kucing-kucingan)ada kucing, harimau, singa, dan cheetah.



3)   Kelompok Reptil atau penyu, yaitu ada penyu sisik, penyu hijau dan penyu lekang




4) Di Kelompok Aves(burung)yaitu, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta

c. Keanekaragaman Hayati tingkat ekosistem yang ditemukan adalah:

1)   BadakSumatra (Dicerorhinus sumatrensis), dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

2)   Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang hidup di Bali dan Cerek Jawa (Charadrius javanicus), yang hidup di Jawa

3)   Buaya muara (Crocodylus porosus), Buaya sungai(Calamorhabdium rabdion), dan Buaya laut (Cyclotyphlops).

4)   Penyu habitatnya di laut, Bulus habitatnya di sungai, labi-labi di rawa-rawa.

 

2.   Macam-macam Keaneragaman Hayati Flora Khas Indonesia berdasarkan Penyebarannya

Tumbuhan (flora) di Indonesia memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing (Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).

Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.

Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non? Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.

 

1.    Macam-macam keaneragaman Hayati Flora Khas Indonesia berdasarkan Tingkatannya

a.    Keanekaragaman Hayati tingkat gen yang ditemukan adalah variasi bentuk, warna, dan ukuran  pada :

1)   Berbagai varietas bunga Raflesia Arnoldi di Bengkulu

2)   Berbagai varietes durian seperti durian petruk, durian jawa, durian mentega

3)   Berbagai macam varietas pisang kapok seperti kapok kuning dan kapok hijau

4)   Berbagai macam varietas salak seperti salak gading, salah pondoh, dan salak Bali

b. Keanekaragaman Hayati tingkat spesies yang ditemukan adalah:

1)    Macam-macam jenis angrek seperti angrek bulan, angrek serat, angrek hutan

2)    Berbagai jenis pisang seperti pisang raja, pisang ambon, pisang susu, kapok

3)    Jenis-jenis kelapa seperti kelapa hijau, kelapa gading dan kelapa sawit

 

c. Kenakaragaman Hayati tingkat ekosistem yang ditemukan adalah:

1)   Ekosistem padang rumput yaitu stepa dan savana di Nusa Tenggara, hutan hujan tropis di Sumatra dan kalimantan

2)   Ekosistem pantai berbatu, Ekosistem pantai Magrove, dan Ekosistem gumuk pasir

 

 

2.   Macam-macam keanekaragaman hayati khas Indonesia yang bersifat endemik adalah:

a.      Macam-Macam Tumbuhan Khas dan Endemik di Indonesia antara lain:

1)      Kayu ramin (Gonystylus bancanus) di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Maluku.

2)      Kayu besi (Euziderozylon zwageri) di Jambi Pulau Sumatra.

3)      Raflesia arnoldii di Pulau Jawa, Sumatara, dan Kalimantan.

4)      Matoa (Pometia pinnata) terdapat di daerah Papua.

5)      Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara.

6)      Rotan (Calamus) terdapat banyak di Kalimantan

 

b.  Macam-Macam Hewan Khas dan Endemik di Indonesia antara lain :

1)  Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) berada di Ujung Kulon.

2) Komodo (Varamus komodoensis) di Pulau Komodo.

3)      Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Pulau Sulawesi.

4)      Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatra.

5)      Orang utan  (Pongo pygmeus sp) di Pulau Sumatra dan Kalimantan.

6)      Cendrawasih (Paradisaea minor) dan Kasuari (Casuarius casuarius) di Papua.

7)      Macan Kumbang (Panthera pardus) dan Harimau Sumatra (Panthera tigris sumtrae) ada di Pulau Jawa dan Sumatra.

8)      Penyu hijau (Chelonia mydas) ada di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi.

9)      Jalak Bali  (Leucopsar rothschildi) ada di Pulau Bali.

10)  Gajah (Elephans maximum) terdapat di Sumatra dan Kalimantan.

 

A.      Langkah Pelestarian  KRH  Khas Indonesia

Perlindungan (konservasi)KRH bertujuan untuk melindungi spesies flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Metode Konservasi dibagi dua macam, yaitu:

1.  In Situ

In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Hal ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional. Contohnya (1) Pelestarian Badak bercula satu di Taman  Naional Ujung Kulon. Pelestarian Komodo Di Taman Nasional Pulau Komodo, (3) Pelestarian Raflesia arnoldi di Bengkulu.

2.  Ex Situ

Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, (1) Penangkaran jalak Bali di Kebun Binatang Wonokromo Surabaya.(2) Konservasi Tumbuhan Gaharu dan Raflesia arnoldi di Kebun Raya Bogor

 

B.       Nilai-Nilai  KRH Khas Indonesia

 

1) Nilai Ekonomi

Keanekaragaman hayati dikatakan mempunyai nilai ekonomi apabila spesies-spesies tersebut dapat diperjualbelikan atau dapat dihargai dengan uang. Contoh: Buah durian dan apel yang diperjualbelikan, kayu jati, eboni (kayu hitam) meranti dan keruwing yang dijual sebagai bahan bangunan.

 

2) Nilai Pendidikan dan Ilmiah

Keanekaragaman hayati dikatakan mempunyai nilai pendidikan apabila dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan dan bahan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Contoh: Penelitian penetasan dan pelestarian telur dan burung Maleo di Sulawesi, Penelitian dan penangkaran penyu di Meru Betiri Banyuwangi.

 

3)  Nilai Ekologis dan Biologi

Keanekaragaman hayati dikatakan mempunyai nilai ekologis apabila keberadaannya dapat menjamin keseimbangan lingkungan alam, sebagai contoh mampu menyediakan udara segar bagi makhluk hidup lainnya. Dan mempunyai nilai biologis apabila dibutuhkan sebagai sumber kehidupan mahkluk hidup lainnya. Contoh: Keberadaan terumbu karang mendukung kelangsungan hidup ikan dan hewan, Keberadaan burung hantu untuk memangsa tikus.

4)  Nilai Budaya dan Estetika

Kekayaan flora dan fauna dikatakan memiliki nilai budaya apabila dapat digunakan dalam budaya masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan batin/mental spiritual yang dapat menambah ketenangan dan kebahagiaan manusia. Contoh: Taman laut dengan keindahan terumbu karangnya sebagai tempat rekreasi yang menyegarkan di hari libur, Beberapa bunga dapat dimanfaatkan sebagai karangan bunga, upacara-upacara ritual keagamaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar