Rabu, 29 Juli 2020

JARINGAN TUMBUHAN

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa


JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam :

1.   Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem. Aktivitas kambium  menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka ).

Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.

 

Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu  menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.

 

Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel  meristem  interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

 

Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya  akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1 Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

2. Jaringan Parenkim


Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:

1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.

3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.

4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.

a. Kolenkim

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

b. Sklerenkim

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.

Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

B. ORGAN

Organ pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas akar, batang, daun, bunga, biji, dan buah. Setiap organ pada tumbuhan memiliki fungsi tertentu yang khusus, tetapi mereka saling berhubungan dan saling mendukung satu-sama lain.

 

  1. Akar

Akar sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya.

Bagian akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, batang akar, percabangan akar (hanya pada dikotil), dan bulu-bulu akar. Sementara itu, struktur bagian dalam akar (anatomi akar) terbentuk oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat). Bagian-bagian akar tersebut tersusun berurutan dari luar ke dalam.


Untuk mengetahui struktur bagian dalam akar, anda dapat mengamatinya dengan cara membuat irisan melintang pada suatu bagian akar. Berikut akan diuraikan setiap bagian dari anatomi akar

 a. Epidermis

Jaringan epidermis akar merupakan lapisan yang hanya terdiri dari satu lapisan sel. Keadaan sel-sel yang menyusun epidermis akar sangat rapat, tetapi karena dinding sel epidermisnya tipis, akar mudah ditembus oleh air. Air dan garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya masuk pertama kali melalui rambut-rambut akar, bagian di antara epidermis akar, atau melalui dinding sel epidermis akar itu sendiri.

b. Korteks

Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang membentuk beberapa lapisan. Pada korteks ini terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks tersusun oleh sel-sel yang susunannya longgar, yang menghasilkan ruang di antara sel-selnya disebut rongga antarsel. Rongga antarsel bermanfaat untuk proses pertukaran gas. Dinding-dinding sel pembentuk korteks keadaannya tipis, hal ini memberikan kelancaran pada proses pertukaran gas. Di samping itu, di dalam sel korteks kadang-kadang terdapat butir-butir zat tepung.

c. Endodermis

Endodermis merupakan bagian dari jaringan akar yang terdiri atas satu lapisan sel. Pada arah radial dan transversal lapisan dinding sel endodermis terdapat penebalan yang dihasilkan dari endapan zat yang disebut suberin. Zat suberin (gabus) memiliki sifat kedap air (tidak dapat ditembus). Penebalan pada dinding sel jaringan endodermis tampak berupa titik-titik yang disebut titik caspary.

Dilihat dari letaknya, endodermis memiliki peranan untuk lewatnya air yang mengandung unsur hara dari korteks menuju silinder pusat. Oleh karena itu, endodermis memiliki bentuk dan susunan sel yang khas.

d. Stele (Silinder Pusat)

Silinder pusat terbentuk oleh berkas-berkas pengangkut dan beberapa jaringan lain. Berkas pengangkut yang membentuk silinder pusat, yaitu xilem, floem, dan perisikel. Letak xilem dan floem pada silinder pusat tumbuhan monokotil berselingan tersusun secara teratur sehingga membentuk jari-jari atau radial (berbentuk lingkaran). Pada tumbuhan dikotil, xilemnya terletak di pusat akar dan floemnya mengelilingi xilem. Oleh karena itulah, lapisan ini disebut silinder pusat. Pada tumbuhan dikotil, di antara xilem dan floemnya terdapat lapisan kambium. Fungsi lapisan kambium ke arah luar yaitu untuk membentuk bagian kulit, sedangkan ke arah dalam untuk membentuk bagian kayu.

Selain ke empat lapisan akar di atas, pada lapisan terluar dari akar, yaitu di lapisan terluar silinder pusat, juga terdapat perisikel atau perikambium. Perisikel ini merupakan jaringan khusus yang berfungsi untuk membentuk percabangan pada akar.

  1. Batang

Fungsi utama batang pada tumbuhan adalah tempat lewatnya air yang telah diserap akar menuju daun, menopang cabang dan daun, menentukan tata letak daun, dan sebagai tempat cadangan makanan. Batang merupakan organ tumbuhan yang selalu mengalami pertumbuhan memanjang. Hal ini disebabkan pada bagian ujung batang terdapat titik tumbuh atau jaringan meristem batang. Untuk menjelaskan proses pertumbuhan pada batang terdapat dua teori, yaitu teori histogen dari Hanstein, dan teori tunika korpus dari Schmidt.

Teori Histogen

Menurut teori ini, pada batang terdapat tiga lapisan titik tumbuh, yaitu titik tumbuh pada lapisan luar yang membentuk epidermis disebut dermatogen,titik tumbuh pada lapisan tengah untuk membentuk korteks,yang disebut periblem,dan titik tumbuh bagian dalam untuk membentuk stele disebut plerom.

Teori Tunika Korpus

Berbeda dengan teori histogen, teori tunika korpus menyatakan bahwa titik pertumbuhan pada tumbuhan terbagi menjadi dua lapisan, yaitu titik tumbuh lapisan pinggir dan titik tumbuh lapisan dalam. Pada bagian pinggir menurut teori ini terdiri dari sel-sel yang aktif melakukan pembelahan yang menyebabkan adanya perluasan pada bagian titik tumbuh. Sel-sel ini disebut tunika. Di bagian dalam terdapat sel-sel yang aktif membelah ke segala

arah dan melakukan proses diferensiasi. Sel-sel ini disebut korpusyang letaknya selalu berada di sebelah dalam tunika.

Secara anatomi, struktur akar dan batang tidak terlalu jauh berbeda. Perbedaan keduanya hanya dalam hal ada tidaknya endodermis. Pada akar terdapat lapisan endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat lapisan endodermis. Susunan lapisan batang dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat).


a. Epidermis

Sama halnya dengan yang terdapat pada akar, lapisan epidermis batang terbentuk oleh satu lapisan sel yang susunannya rapat dan tidak memiliki ruang antarsel. Pada dinding sel sebelah luar terdapat lapisan kutikulayang berguna untuk melindungi batang dari kekeringan.

Pada jaringan tumbuhan yang telah tua, terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer. Pada kambium gabus terdapat celah yang disebut lentisel, sebagai tempat terjadinya aktivitas pertukaran gas. Epidermis batang dapat membentuk turunan (derivat), antara lain dapat menjadi sel silika dan sel gabus. Peristiwa ini banyak terjadi pada epidermis batang tebu.

b. Korteks

Lapisan korteks pada batang tersusun oleh sel-sel parenkim yang keadaan dindingnya tipis. Sel-sel parenkim pada korteks batang tidak beraturan sehingga mengakibatkan banyak ruang di antara sel-selnya. Selain sel parenkim, korteks juga mengandung kolenkimdan sklerenkim. Kedua sel ini berfungsi untuk menyokong dan memperkuat batang. Sel-sel yang terdapat di bagian dalam korteks mengandung amilum. Sel-sel ini disebut sarung tepung (floeoterma).

c. Stele (Silinder Pusat)

Silinder pusat batang terdapat di bagian dalam korteks. Di bagian terluarnya

terdapat lapisan yang disebut perisikel. Silinder pusat ini mengandung sel-sel parenkim

dan berkas-berkas pembuluh angkut, yaitu xilem dan floem.

Berdasarkan letak xilem dan floem pada batang, berkas pembuluh angkut dibedakan menjadi lima tipe, yaitu kolateral terbuka, kolateral tertutup, bikolateral, ampivasal, dan ampikribal.




Aktivitas kambium sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim hujan aktivitas kambium memperlihatkan pertumbuhan yang lebih tinggi, sedangkan pada musim kemarau lebih rendah. Akibat perbedaan pertumbuhan kambium ini, terbentuk cincin-cincin konsentris yang dikenal sebagai garis lingkaran tahun. Garis lingkaran tahun ini dapat dipakai untuk menentukan umur tumbuhan.

 

  1. Daun

Salah satu organ yang sangat memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan adalah daun. Karena pada daun terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan berbagai bahan makanan untuk pertumbuhan. Fotosintesis dapat berlangsung di daun karena daun memiliki jaringan parenkim yang mengandung klorofil. Selain klorofil, pada daun terdapat kloroplas (sel pembentuk klorofil), epidermis, dan berkas pembuluh angkut (xilem dan floem).

a. Epidermis

Epidermis pada daun merupakan sel-sel yang tersusun dari satu lapisan sel, yang dinding selnya mengalami penebalan. Penebalan dinding sel pada daun dapat disebabkan oleh zat kitin(kutikula) atau lignin. Epidermis daun memiliki suatu celah yang berfungsi untuk pertukaran gas. Celah ini dikenal sebagai stomata (mulut daun). Di samping stomata, daun juga memiliki alat-alat tambahan yang dari modifikasi epidermis, misalnya trikoma(rambut daun), sel kipas, duri, dan lain-lain.

b. Mesofil

Mesofil merupakan lapisan jaringan pada daun yang tersusun atas sel-sel parenkim. Susunan sel-sel parenkim pada mesofil keadaannya renggang sehingga menghasilkan banyak ruang antarsel. Pada tumbuhan dikotil mesofil sering kali berdiferensiasi menjadi jaringan lain, yaitu palisade(jaringan tiang) danspons (jaringan bunga karang).



c. Berkas Pembuluh Angkut

Berkas pembuluh angkut di daun terdapat pada pertulangan daun. Tipe berkas pembuluh angkut daun, sama dengan yang terdapat pada batang. Tulang-tulang yang terdapat pada daun selain berfungsi sebagai alat transportasi juga memberi bentuk pada daun dan memperkuat daun.

d. Jaringan Tambahan

Pada beberapa tumbuhan mesofilnya mengandung sel-sel yang khas, seperti saluran getah, sel-sel kristal, dan kelenjar. Setiap sel-sel yang khas itu memiliki manfaat yang berbeda-beda.

e. Morfologi Daun

Di samping anatominya, yang perlu anda ketahui dalam mempelajari daun tumbuhan adalah bentuk luar (morfologi). Secara morfologi, kelengkapan daun terdiri dari bagian-bagian yang berupa upih daun, tangkai daun, pelepah daun (vagina), dan helaian daun (lamina).

 

  1. Bunga

Pada tumbuhan, bunga hanya muncul pada fase-fase tertentu, yaitu pada fase di mana tumbuhan akan memulai perkembangbiakan (fase reproduksi). Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan. Dengan demikian, organ bunga dan buah disebut pula sebagai organ tambahan. Bunga sebenarnya merupakan hasil dari modifikasi batang, sedangkan buah berasal dari bakal buah yang terdapat pada bunga dan telah mengalami pembuahan.

Morfologi bunga pada tumbuhan tinggi terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari. Berdasarkan ada tidaknya salah satu bagian pembentuk bunga tersebut, bunga dibagi menjadi lima, yaitu bunga lengkap, bunga sempurna, bunga jantan, bunga betina, dan bunga telanjang.

Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua kelengkapan bunga, yaitu kelopak (calix), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik.

Bunga sempurna adalah bunga yang selalu memiliki benang sari dan putik, tetapi kadang-kadang terdapat calix dan mahkota.

Bunga jantan, memiliki ketiga bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, dan benang sari. Namun, bunga tipe ini tidak memiliki putik. Sementara itu, bunga betina merupakan kebalikan dari tipe bunga jantan. Pada tipe bunga betina tidak terdapat benang sari, tetapi memiliki ketiga bagian lainnya. Bunga telanjang adalah bunga yang hanya memiliki benang sari dan putik, tetapi tidak memiliki calix dan corolla.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar