A.
Keanekaragaman Hayati
Keaneragaman Hayati (Biodiversity)
: menyatakan totalitas variasi yang meliputi perbedaan bentuk, penampilan,
jumlah dan sifat yang terlihat pada
berbagai tingkatan persekutuhan mahkluk hidup, yaitu pada tingkat genetika,
tingkatan spesies, dan tingkatan ekosistem.
B. Tingkat Keanekaragaman Hayati :
1.
Tingkat
Gen, dibedakan karena adanya urutan gen yang berbeda dari
organisme satu spesies berbeda varietas atau antarvarietas dalam satu spesies
2.
Tingkat Spesies, dibedakan karena
adanya jenis gen dan urutannya yang berbeda dari otganisme satu genus atau
familia beda spesies.
3.
Tingkat Ekosistem, dibedakan karena
perbedaan kemampuan adaptasi organisme satu genus atau satu familia beda
spesies terhadap interkasi dengan faktor-faktor fisik pada habitat mahkluk
hidup
C. Macam Keanakaragaman
1.
Tingkat Gen
a.
Tumbuhan
(1)Bunga krisan
warna-warni Merah, kuning, putih)
(2) Mawar kuning,
mawar merah, mawar putih, mawar pink
(3)Apel kuning,
hijau, dan merah
b.
Hewan
(1)Anak sapi
warna-warni (hitam, coklat, dan belang-belang),
(2)Kambing
warna-warni (putih, putih belang hitam sedikit, putih belang hitam banyak)
(3)Ayam warna-warni
(coklat, merah, hitam dan blirik)
2.
Tingkat Spesies
a.
Tumbuhan
1)
Pisang Raja,Pisang
susu,Pisang
Ambon, Pisang Kepok
2)
Kelapa Gading, Palem, Kelapa
Sawit, Lontar
b. Hewan
1)
15 macam
burung Finch
2)
Penyu sisik, Penyu
hijau, Penyu Lekang
3.
Tingkat Ekosistem
a.
Aren di pegunungan, Kelapa
sawit di dataran rendah, Lontar di pantai.
D. Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman hayati khas
Indonesia dibedakan menjadi 3 daerah biogeografi, yaitu kawasan barat yang
biasa disebut paparan Sunda, yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang
mengelilinginya, memiliki karakteristik yang menyerupai flora dan fauna di Asia.
Daerah keanekaragaman hayati
yang kedua adalah Wallace yang meliputi Selat Makassar, laut
antara Kalimantan dan Sulawesi, serta selat Lombok, antara Bali dan Lombok, Daerah ini mempunyai keanekaragaman peralihan
antara kawasan barat ke kawasan timur.
Daerah keanekaragaman ketiga
adalah kawasan timur yang meliputi Papua dan sekitarnya yang mahkluk hidupnya memiliki karakteristik
menrupai flora dan fauna Australia.
1. Keanekaragaman Hewan Indonesia
Berdasarkan Tingkatannya
Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental
(Kawasan Barat Indonesia) adalah:
a. Mammalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau,
monyet, orang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar,
landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b.
Reptil, terdiri atas buaya,
kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling.
c.
Burung, terdiri atas
burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
d.
Insekta (berbagai macam serangga)
e. Berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba
dari sungai mahakam.
Hewan-hewan di Indonesia di bagian Tengah (peralihan)
:
a. Mammalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus,
monyet hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b.
Reptil, terdiri atas biawak,
komodo, kura-kura, buaya, ular, dan boa-boa.
c.
Amphibia, terdiri atas katak pohon,
katak terbang, dan katak air.
d. Aves (burung), antara
lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong,
kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.
Berikut adalah macam-macam
Fauna Indoneia di Bagian Timur,:
a. Mammalia, terdiri atas kangguru,
walaby, beruang, nokdiak (landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung),
kuskus, kangguru pohon dan kelelawar.
b. Reptilia, terdiri atas buaya, biawak,
ular, kadal dan kura-kura
c. Amfibia, terdiri atas katak pohon,
katak terbang dan katak air
d. Burung, terdiri atas nuri, raja
udang, cendra-wasih, kasuari dan namudur
Macam-macam keanekaragaman Hayati Fauna Khas Indonesia Berdasarkan Tingkatannya.
a.
Keanekaragaman Hayati
tingkat gen yang ditemukan adalah variasi bentuk, warna, dan ukuran pada :
1)
Bekantan (Nasalis larvatus), hitam,
hitam coklat, hitam merah untuk kelompok Mammalia
2)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Putih,
Belang Hitam dan Belang Coklat, untuk kelompok Aves
3)
Ikan
Arwana sisik kuning, sisik merah, dan
sisik putih, untuk kelompok Pisces
b. Keanekaragaman Hayati
tingkat spesies yang ditemukan adalah:
1)
Pada genus Pongo, yaitu spesies orangutan, yaitu Pongo pygmaeus(orangutan Kalimantan)
dan Pongo abelii (orangutan Sumatra), untuk
kelompok Mammalia
2)
Pada famili Felidae(kucing-kucingan)ada kucing, harimau, singa, dan
cheetah.
3) Kelompok
Reptil atau penyu, yaitu ada penyu sisik, penyu hijau dan penyu lekang
c.
Keanekaragaman Hayati tingkat ekosistem yang ditemukan adalah:
1) BadakSumatra (Dicerorhinus sumatrensis), dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
2) Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang
hidup di Bali dan Cerek Jawa (Charadrius javanicus), yang
hidup di Jawa
3) Buaya muara (Crocodylus porosus), Buaya
sungai(Calamorhabdium rabdion), dan Buaya
laut (Cyclotyphlops).
4) Penyu
habitatnya di laut, Bulus habitatnya di sungai, labi-labi di rawa-rawa.
2. Macam-macam Keaneragaman
Hayati Flora Khas Indonesia berdasarkan Penyebarannya
Tumbuhan (flora) di
Indonesia memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi
oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan
biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk
kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing (Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia
merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi
yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan.
Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio
zibetinus), Mangga (Mangifera indica),
dan Sukun (Artocarpus sp) di
Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Di Sumatera,
Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh
di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.
Indonesia bagian timur,
tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua)
terdapat hutan non? Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang,
diantaranya beringin (Ficus sp), dan
matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa
merupakan tumbuhan endemik di Irian.
1. Macam-macam keaneragaman Hayati Flora Khas Indonesia
berdasarkan Tingkatannya
a.
Keanekaragaman Hayati
tingkat gen yang ditemukan adalah variasi bentuk, warna, dan ukuran pada :
1)
Berbagai
varietas bunga Raflesia Arnoldi di
Bengkulu
2)
Berbagai
varietes durian seperti durian petruk, durian jawa, durian mentega
3)
Berbagai
macam varietas pisang kapok seperti kapok kuning dan kapok hijau
4)
Berbagai
macam varietas salak seperti salak gading, salah pondoh, dan salak Bali
b. Keanekaragaman Hayati
tingkat spesies yang ditemukan adalah:
1) Macam-macam jenis angrek seperti angrek bulan,
angrek serat, angrek hutan
2) Berbagai jenis pisang seperti pisang raja, pisang
ambon, pisang susu, kapok
3) Jenis-jenis kelapa seperti kelapa hijau, kelapa
gading dan kelapa sawit
c.
Kenakaragaman Hayati tingkat ekosistem yang ditemukan adalah:
1)
Ekosistem
padang rumput yaitu stepa dan savana di Nusa Tenggara, hutan hujan tropis di
Sumatra dan kalimantan
2)
Ekosistem
pantai berbatu, Ekosistem pantai Magrove, dan Ekosistem gumuk pasir
2.
Macam-macam keanekaragaman hayati khas
Indonesia yang bersifat endemik adalah:
a.
Macam-Macam Tumbuhan
Khas dan Endemik di Indonesia antara lain:
1)
Kayu ramin (Gonystylus
bancanus) di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Maluku.
2) Kayu besi (Euziderozylon
zwageri) di Jambi Pulau Sumatra.
3) Raflesia
arnoldii di Pulau Jawa, Sumatara, dan Kalimantan.
4) Matoa (Pometia pinnata)
terdapat di daerah Papua.
5) Kayu Cendana banyak
tumbuh di Nusa Tenggara.
6) Rotan (Calamus) terdapat banyak di
Kalimantan
b. Macam-Macam Hewan Khas
dan Endemik di Indonesia antara lain :
1) Badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus) berada di Ujung Kulon.
2) Komodo (Varamus komodoensis)
di Pulau Komodo.
3)
Burung Maleo (Macrocephalon
maleo) di Pulau Sulawesi.
4)
Tapir (Tapirus
indicus) ada di Pulau Sumatra.
5)
Orang utan (Pongo pygmeus sp) di
Pulau Sumatra dan Kalimantan.
6)
Cendrawasih (Paradisaea
minor) dan Kasuari (Casuarius casuarius) di Papua.
7)
Macan Kumbang (Panthera
pardus) dan Harimau Sumatra (Panthera tigris sumtrae) ada di Pulau
Jawa dan Sumatra.
8)
Penyu hijau (Chelonia
mydas) ada di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi.
9)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di Pulau
Bali.
10)
Gajah (Elephans maximum) terdapat
di Sumatra dan Kalimantan.
A. Langkah Pelestarian KRH
Khas Indonesia
Perlindungan (konservasi)KRH bertujuan untuk
melindungi spesies flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Metode
Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
1. In Situ
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang
dilakukan pada habitat asli. Hal ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai
dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka
margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi,
dan taman nasional. Contohnya (1) Pelestarian Badak bercula satu di Taman Naional Ujung Kulon. Pelestarian Komodo Di
Taman Nasional Pulau Komodo, (3) Pelestarian Raflesia arnoldi di Bengkulu.
2. Ex Situ
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang
dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat
aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan
ex situ. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, (1) Penangkaran
jalak Bali di Kebun Binatang Wonokromo Surabaya.(2) Konservasi Tumbuhan Gaharu
dan Raflesia arnoldi di Kebun Raya
Bogor
B. Nilai-Nilai KRH Khas Indonesia
1) Nilai Ekonomi
Keanekaragaman hayati
dikatakan mempunyai nilai ekonomi apabila spesies-spesies tersebut dapat
diperjualbelikan atau dapat dihargai dengan uang. Contoh: Buah durian dan apel
yang diperjualbelikan, kayu jati, eboni (kayu hitam) meranti dan keruwing yang
dijual sebagai bahan bangunan.
2) Nilai Pendidikan dan
Ilmiah
Keanekaragaman hayati
dikatakan mempunyai nilai pendidikan apabila dapat dimanfaatkan sebagai sumber
informasi ilmu pengetahuan dan bahan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Contoh: Penelitian
penetasan dan pelestarian telur dan burung Maleo di Sulawesi, Penelitian dan
penangkaran penyu di Meru Betiri Banyuwangi.
3) Nilai Ekologis dan Biologi
Keanekaragaman
hayati dikatakan mempunyai nilai ekologis apabila keberadaannya dapat menjamin
keseimbangan lingkungan alam, sebagai contoh mampu menyediakan udara segar bagi
makhluk hidup lainnya. Dan mempunyai nilai biologis apabila dibutuhkan sebagai
sumber kehidupan mahkluk hidup lainnya. Contoh: Keberadaan terumbu karang
mendukung kelangsungan hidup ikan dan hewan, Keberadaan burung hantu untuk
memangsa tikus.
4) Nilai Budaya dan Estetika
Kekayaan flora dan fauna dikatakan memiliki nilai budaya apabila dapat digunakan dalam budaya masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan batin/mental spiritual yang dapat menambah ketenangan dan kebahagiaan manusia. Contoh: Taman laut dengan keindahan terumbu karangnya sebagai tempat rekreasi yang menyegarkan di hari libur, Beberapa bunga dapat dimanfaatkan sebagai karangan bunga, upacara-upacara ritual keagamaan.